Rabu, 04 Februari 2015

Ayo Melek Gizi; Bangun Indonesia dengan Gizi Sejak Dini


Tanggal 25 Januari telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai Hari Gizi Nasional. Tidak seperti peringatan hari besar lainnya, peringatan Hari Gizi Nasional kurang terdengar gaungnya. Padahal, peringatan ini sudah berlangsung sejak tahun 1960-an.

Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan RI menggelar peringatan tersebut setiap tahunnya. Untuk tahun ini, kementerian di bawah pimpinan Menteri Nila Djuwita F. Moeloek, Sp. M. ini mengambil tema ‘Bersama Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi.’ Peringatan Hari Gizi Nasional ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat Indonesia.

Gizi memang harus menjadi hal yang perlu diperhatikan secara seksama. Dengan pemberian gizi yang cukup, maka harapan akan munculnya generasi yang sehat dan cerdas dapat terwujud. Dengan terbentuknya generasi yang sehat dan cerdas sejak dini, maka pembangunan demi kemajuan bangsa dapat tercapai.
Masa depan kesehatan dan kecerdasan seorang anak ditentukan oleh pemenuhan gizi pada hari 1000 hari pertama kehidupannya. Dimulai sejak awal di kandungan selama 9 bulan hingga usia 2 tahun. Masa-masa di kandungan merupakan masa yang cukup krusial. Dalam masa ini, pemenuhan gizi terhadap ibu hamil harus menjadi perhatian utama.  

Wanita yang sedang mengandung memerlukan sekitar 2.500 kalori per hari. Porsi kalori yang dianjurkan adalah 10 persen kalori  dari protein, 35 persen kalori dari lemak, dan 55 sumber kalori lainnya dari karbohidrat. Selain itu, vitamin, mineral, dan zat penting lainnya juga harus terpenuhi. Semua dapat diperoleh dari biji-bijian (whole grain) seperti padi dan gandum, sayur-mayur, buah, lauk-pauk, dan susu.

Wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi produk susu; baik bentuk susu, keju, maupun yogurt. Susu dan produk turunannya mengandung vitamin penting yang diperlukan oleh ibu dan janin. Misalnya, Vitamin A sangat diperlukan untuk kesehatan mata. Selain itu, susu juga mengandung kalsium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan gigi dan tulang anak kelak.

Berdasarkan data Riskesdas 2010, sekitar lima persen balita di Indonesia mengalami kekurangan gizi, dan sekitar 30 persen lainnya mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak.

Sejak tahun 2009, Sari Husada, sebagai salah satu institusi yang bergerak di bidang produksi nutrisi untuk ibu dan anak, telah meluncurkan program Karnaval ‘Ayo Melek Gizi’. Karnaval ‘Ayo Melek Gizi’ merupakan partisipasi Sari Husada dalam rangka mengatasi permasalahan gizi dan mendukung Indonesia dalam mencapai Milenium Development Goals 2015. Tahun ini karnaval gizi tersebut kembali diselenggarakan.
 
Karnaval ‘Ayo Melek Gizi` 2015 bertujuan untuk memberikan pendidikan gizi bagi masyarakat, khususnya para Ibu untuk memahami lebih jauh mengenai pentingnya gizi. Karnaval gizi ini diselenggarakan bersamaan dengan momentum peringatan Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2015 yang lalu. Acara yang berlangsung meriah tersebut dibuka oleh istri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ibu Heppy Farida Djarot, serta Presiden Direktur Sari Husada, Olivier Pierredon. 


Presiden Direktur Sari Husada (ketiga dari kiri), Olivier Pierredon saat menggelar Karnaval 'Ayo Melek Gizi'      (sumber foto: inilah.com)

Demo masak bersama Chef Muto dan artis Tya Ariestya (sumber foto: inilah.com)

Lebih dari 400 peserta dari berbagai komunitas meramaikan acara Karnaval ‘Ayo Melek Gizi’ yang melintasi kawasan Monas – Bundaran HI – Monas ini. Selain kegiatan edukasi dan konsultasi gizi, ada pula jalan sehat. Juga demo masak bersama Chef Muto dan artis Tya Ariestya. Tak ketinggalan pula parade sepeda onthel yang dihias bahan pangan bergizi, parade ondel-ondel berhias kostum gizi (buah dan sayur), parade kostum buah dan sayur, serta parade musik tradisional. 

Parade ondel-ondel dengan hiasan buah dan sayur (sumber foto: sindonews.com)



Parade sepeda onthel dengan hiasan bahan pangan bergizi meramaikan Karnaval 'Ayo Melek Gizi'        (sumber foto: antaranews.com)

Pada kegiatan karnaval gizi ini pula, Sari Husada menyerahkan bantuan 2.015 box susu kepada anak-anak panti asuhan.

Semoga acara tersebut dapat terselenggara kembali pada tahun-tahun yang akan datang. Sehingga Millenium Develompment Goals dapat tercapai.

3 komentar:

  1. seru acanaya,banyak blogger juga kayaknya yang diundang di acara ini..kapan hari lihat teman2 banyak posting foto..gutlak ye jeng^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa.. kalo kita ikutan on the spot kayae tambah seru yaak hehehe! Good luck for you, too, dear ;)

      Hapus
  2. Wahh...Seru perayaannya ya! Di Bogor cuma Seminar saja. Btw yang mbak tanya di blog saya ttg Si Jari Emas, itu program nasioanal pemerintah, tapi pelaksanaannya bertahap. Yang baru ada di Karawang dan Bogor, insya Allah merambat ke daerah-daerah lain.

    BalasHapus