Bicara mengenai sepeda, sudah lama sekali
saya pengen beli (lagi). Sudah lama pula saya tidak mengayuhnya. Dulu, jaman
SMP saya masih punya sepeda. Model cewek. Orang Jawa bilang jemboli. Warnanya
ungu. Tapi jarang saya pakai ke sekolah karena lebih sering diantar. Lulus SMP,
saya masuk sekolah asrama. Karena tidak ada yang memakai, sepeda pun dihibahkan
ke sepupu saya. Praktis setelah itu tidak ada lagi sepeda di rumah saya.
Nah, belakangan ini saya sering lihat
serombongan orang yang gowes sepeda gunung berhenti untuk sarapan di
warung pecel di depan rumah saya. Biasanya saat weekend. Mereka menjejer
sepeda dengan rapi di depan warung. Kok keren sekali ya sepedanya, pikir saya. Saat
diamati lebih dekat, sepeda gunung mereka adalah produk merk terkenal. Polygon.
Pasti tahu kan?
Ini memang sepeda kualitas super. Bukan cuma
desain yang bagus. Performanya juga ciamik. Apalagi untuk melintasi
medan sulit macam bukit atau gunung dan jalan bebatuan. Kebetulan jalan raya di
depan rumah saya adalah salah satu akses menuju dataran tinggi di kota saya. Sering
dilewati para bikers dan juga motor crossers. Nah, para bikers
rata-rata sepedanya Polygon.
Ngomong-ngomong soal Polygon, dulu, saya
pikir Polygon merupakan sepeda merk keluaran luar negeri. Bukan meremehkan
potensi anak negeri sendiri. Tapi, biasanya barang bagus di negara kita harus
impor dari negara lain. Sampai suatu hari, saya melihat tayangan di
salah satu stasiun TV kita yang menayangkan tentang Polygon beserta pabrik dan
sejarahnya. Takjub saya jadinya. Ternyata ini merk lokal to? Pabriknya bahkan
di provinsi tempat saya tinggal. Lebih tepat lagi di kota Sidoarjo.
Gegara melihat tayangan itu, saya jadi punya
keinginan untuk memilikinya. Ditambah sering melihat para goweser dengan
baju kebesaran bikers serta sepeda kesayangan mereka yang lewat depan
rumah saya. Selain bisa buat transportasi sehari-hari, pastinya bisa buat
liburan seru dengan kawan-kawan saya yang juga penggemar sepeda. Sekarang masih
nabung dulu. Secara harganya juga lumayan buat kantong saya :D.
Rencana saya, kalau sudah punya sepeda
nanti, saya akan liburan bareng sahabat saya gowes keliling kota kecil
kami. Kami akan mengunjungi tempat-tempat unik di kota kami. Kebetulan kota
kelahiran saya banyak situs bersejarah. Seperti makam Batoro Katong, bupati
pertama Ponorogo, Masjid Tegalsari yang legendaris itu, dan beberapa situs
bersejarah yang baru saja ditemukan oleh ahli arkelogi. Tentu saja wisata
kuliner yang selalu kami lakukan selama ini juga harus ada di agenda. Atau
sesekali nanti kami ikut rombongan goweser yang suka gowes sepeda
ke tempat-tempat tinggi di daerah kami. Pasti seru kan? Bersepeda santai
sekaligus ikut mengurangi polusi. Kalau capek di jalan, kami tinggal cari tempat
istirahat yang nyaman buat selonjoran.
O iya, berdasarkan referensi dari onlinestore Polygon, ada beberapa pilihan yang bisa saya ambil. Tapi yang paling
menarik menurut saya adalah Polygon Cleo Series 3.0. Ini adalah sepeda yang
didesain khusus untuk perempuan. Warnanya putih bersih. Ada garis ungu di body-nya
yang membuat si Cleo 3.0. ini semakin menawan. Yang jelas, ringan juga andal di
segala medan. Harga sepedanya sesuai dengan performa dan spek yang ditawarkan. Mudah-mudahan
toko sepeda di kota saya sudah ada yang jual sepeda impian ini.
Sepeda impian saya, Polygon Cleo 3.0. (sumber: di sini) |
Semoga
saja keinginan saya untuk beli sepeda keren ini segera terwujud supaya rencana
liburan saya bersama sepeda impian juga terwujud ^_^.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan ini diikut sertakan dalam “Polygon Blog Competitions - Liburan Seru Dengan Sepeda Impian”
Amiin, moga terwujud ya... Aku juga ingin tuh berkeliling kota pakai sepeda Polygon. Btw Blognya baru ya. Semoga semangat ngeblognya :)
BalasHapusHehehe, iya Mbak. Belum ada sebulan xixixi *jadi malu sama senior :D
HapusAnyway, makasih ya Mbak sudah berkenan berkunjung. Salam kenal ^_^