Tanggal 25 Januari telah ditetapkan
pemerintah Indonesia sebagai Hari Gizi Nasional. Tidak seperti peringatan hari
besar lainnya, peringatan Hari Gizi Nasional kurang terdengar gaungnya. Padahal,
peringatan ini sudah berlangsung sejak tahun 1960-an.
Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan RI
menggelar peringatan tersebut setiap tahunnya. Untuk tahun ini, kementerian di
bawah pimpinan Menteri Nila Djuwita F. Moeloek, Sp. M. ini
mengambil tema ‘Bersama Membangun Gizi Menuju Bangsa
Sehat Berprestasi.’ Peringatan Hari Gizi Nasional ini adalah salah satu upaya
pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat Indonesia.
Gizi memang harus menjadi hal yang perlu diperhatikan secara
seksama. Dengan pemberian gizi yang cukup, maka harapan akan munculnya generasi
yang sehat dan cerdas dapat terwujud. Dengan terbentuknya generasi yang sehat
dan cerdas sejak dini, maka pembangunan demi kemajuan bangsa dapat tercapai.
Masa depan kesehatan dan kecerdasan seorang anak ditentukan oleh
pemenuhan gizi pada hari 1000 hari pertama kehidupannya. Dimulai sejak awal di
kandungan selama 9 bulan hingga usia 2 tahun. Masa-masa di kandungan merupakan
masa yang cukup krusial. Dalam masa ini, pemenuhan gizi terhadap ibu hamil
harus menjadi perhatian utama.
Wanita yang sedang mengandung memerlukan sekitar 2.500 kalori per
hari. Porsi kalori yang dianjurkan adalah 10 persen kalori dari protein, 35 persen kalori dari lemak,
dan 55 sumber kalori lainnya dari karbohidrat. Selain itu, vitamin, mineral, dan
zat penting lainnya juga harus terpenuhi. Semua dapat diperoleh dari
biji-bijian (whole grain) seperti padi dan gandum, sayur-mayur, buah, lauk-pauk,
dan susu.
Wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi produk susu; baik bentuk susu,
keju, maupun yogurt. Susu dan produk turunannya mengandung vitamin penting yang
diperlukan oleh ibu dan janin. Misalnya, Vitamin A sangat diperlukan untuk
kesehatan mata. Selain itu, susu juga mengandung kalsium yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan gigi dan tulang anak kelak.
Berdasarkan data Riskesdas 2010, sekitar lima persen balita di
Indonesia mengalami kekurangan gizi, dan sekitar 30 persen lainnya mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak.
Sejak tahun 2009, Sari Husada, sebagai salah satu institusi yang
bergerak di bidang produksi nutrisi untuk ibu dan anak, telah meluncurkan
program Karnaval ‘Ayo Melek Gizi’. Karnaval ‘Ayo Melek Gizi’ merupakan
partisipasi Sari Husada dalam rangka mengatasi permasalahan gizi dan mendukung
Indonesia dalam mencapai Milenium Development Goals 2015. Tahun ini karnaval gizi tersebut kembali diselenggarakan.
Karnaval ‘Ayo Melek Gizi` 2015 bertujuan untuk memberikan
pendidikan gizi bagi masyarakat, khususnya para Ibu untuk memahami lebih jauh
mengenai pentingnya gizi. Karnaval gizi ini diselenggarakan bersamaan dengan
momentum peringatan Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2015 yang lalu. Acara yang
berlangsung meriah tersebut dibuka oleh istri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ibu
Heppy Farida Djarot, serta Presiden Direktur Sari Husada, Olivier Pierredon.
Presiden Direktur Sari Husada (ketiga dari kiri), Olivier Pierredon saat menggelar Karnaval 'Ayo Melek Gizi' (sumber foto: inilah.com) |
Demo masak bersama Chef Muto dan artis Tya Ariestya (sumber foto: inilah.com) |
Lebih dari 400 peserta dari berbagai komunitas meramaikan acara
Karnaval ‘Ayo Melek Gizi’ yang melintasi kawasan Monas – Bundaran HI – Monas ini.
Selain kegiatan edukasi dan konsultasi gizi, ada pula jalan sehat. Juga demo
masak bersama Chef Muto dan artis Tya Ariestya. Tak ketinggalan pula parade
sepeda onthel yang dihias bahan pangan bergizi, parade ondel-ondel berhias
kostum gizi (buah dan sayur), parade kostum buah dan sayur, serta parade musik tradisional.
Parade ondel-ondel dengan hiasan buah dan sayur (sumber foto: sindonews.com) |
Parade sepeda onthel dengan hiasan bahan pangan bergizi meramaikan Karnaval 'Ayo Melek Gizi' (sumber foto: antaranews.com) |
Pada kegiatan karnaval gizi ini pula, Sari Husada menyerahkan
bantuan 2.015 box susu kepada anak-anak panti asuhan.
Semoga
acara tersebut dapat terselenggara kembali pada tahun-tahun yang akan datang. Sehingga
Millenium Develompment Goals dapat tercapai.
seru acanaya,banyak blogger juga kayaknya yang diundang di acara ini..kapan hari lihat teman2 banyak posting foto..gutlak ye jeng^^
BalasHapusIyaaa.. kalo kita ikutan on the spot kayae tambah seru yaak hehehe! Good luck for you, too, dear ;)
HapusWahh...Seru perayaannya ya! Di Bogor cuma Seminar saja. Btw yang mbak tanya di blog saya ttg Si Jari Emas, itu program nasioanal pemerintah, tapi pelaksanaannya bertahap. Yang baru ada di Karawang dan Bogor, insya Allah merambat ke daerah-daerah lain.
BalasHapus