Assalamu’alaikum,
Kawan.
Puasa
masih lancar ya?
Tak
terasa Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Meski begitu, masih ada waktu untuk
menggenjot ibadah di bulan mulia ya.
Bulan
puasa seperti ini, biasanya penjaja makanan dan minuman makin banyak. Apalagi
saat sore jelang buka puasa. Mulai dari yang tradisional hingga yang berbau
modern semua ada.
Ngomong-ngomong
minuman tradisional, ada salah satu minuman kegemaran saya. Namanya cemoe.
Saat saya masih kecil, salah satu saudara saya yang punya warung, jualan
minuman khas ini di malam bulan puasa. Dan warungnya selalu ramai sehabis
taraweh. Maklum, minuman panas ini memang pas untuk teman ngobrol plus pengusir
hawa dingin.
FYI,
cemoe itu salah satu minuman tradisional asli dari Ponorogo. Terbuat dari
rebusan jahe, gula pasir, dan santan. Selain itu diberi daun pandan dan sedikit
kayu manis supaya wangi. Tak ketinggalan sedikit vanili bubuk dan garam agar
rasanya makin sedap.
Pelengkapnya:
roti tawar potong dadu, kolang kaling yang dipotong kecil-kecil dan direbus,
serta kacang tanah goreng tanpa kulit. Orang Ponorogo biasa menyebutnya kacang
klici. Disajikan dalam sebuah mangkuk dan dinikmati selagi panas. Heemmmm,
maknyuuss tenan!
Bila
ada acara di rumah, seperti arisan, yasinan dll, ibu saya juga suka bikin untuk
sajian para tamu. Selain karena bikinnya mudah, juga rasanya yang segar.
Apalagi cemoe ini berbahan baku jahe yang dipercaya ampuh menjaga kesehatan
tubuh.
Nah,
kemarin saat belanja di minimarket dekat rumah, mata saya melihat produk varian
Nutrisari. Namanya W’Dank Bajigur. Sebenarnya saya
sering mendengar nama bajigur, tapi belum pernah sekalipun mencobanya. Soalnya
di Ponorogo belum ada yang jualan. Kalau wedang ronde di sini banyak penjual.
Dan memang ini bukan minuman dari Jawa Timur. Tapi dari Jawa Barat.
Begitu
melihat gambar di kemasan W’Dank Bajigur, saya jadi
tertarik membelinya. Kenapa? Karena sekilas gambarnya mirip cemoe: pakai
santan. Dan ketika baca komposisinya memang mirip. Yang membedakan hanya gula
yang dipakai. Kalau cemoe pakai gula pasir, bajigur pakai gula merah atau aren.
Saya
pikir bisa nih bikin takjil W’Dank Bajigur cemoe
. Kebetulan di kulkas selalu sedia kolang kaling buat bikin es. Roti tawar
juga ada. Sementara kacang goreng buat lebaran juga sudah beli. Yang pasti,
bikin cemoe ala takjil W’Dank Bajigur lebih
praktis dan lebih cepat dari biasanya. Karena nggak ribet harus kupas
jahe dan rebus ini itu dulu :D.
Bahan-bahannya:
·
2 sachet W’Dank Bajigur
·
1 lembar roti tawar
dipotong dadu
·
2 sendok makan
kolang kaling rebus
·
2 sendok makan
kacang tanah goreng tanpa kulit (kacang klici)
·
300 ml air
Cara
membuat:
·
Didihkan air,
kemudian seduh 2 sachet W’Dank Bajigur dan aduk hingga
larut.
·
Siapkan dua
mangkuk kecil
·
Tata potongan
roti tawar, kolang kaling, dan kacang di dalam mangkuk.
·
Tuang seduhan W’Dank Bajigur ke dalam
mangkuk.
·
Sajikan selagi
panas.
*)untuk dua porsi
Mudah
sekali bukan bikin takjil W’Dank Bajigur cemoe? Tidak butuh
waktu lama untuk membuatnya. Kurang dari 10 menit sudah siap disajikan. Jadi,
kalau mau takjil yang praktis atau waktunya sudah mepet buka, bikin takjil W’Dank Bajigur cemoe saja seperti bikinan saya.
Selamat
mencoba ^_^
******************************
Tulisan ini diikutsertakan dalam