Selasa, 08 Oktober 2019

Reaktivasi Nomer Ponsel yang Hangus



Ceritanya, saya lupa mengisi pulsa nomer ponsel saya. Hingga lewatlah masa tenggang. Dan hanguslah nomer tersebut. Saya tahunya saat beli pulsa di konter dekat rumah. Pulsanya tidak bisa masuk. Paniklah saya. Kira-kira bisa diaktifkan lagi nggak, ya?

Oh ya, saya pakai nomer Simpati dari Telkomsel. Hasil ngobrol-ngobrol sama pemilik konter, saya disarankan mengurus nomer ponsel itu ke Grapari Telkomsel. Siapa tahu masih bisa diaktifkan kembali. Toh, hangusnya baru satu hari.

Sedikit cerita: saya punya dua nomer ponsel. Yang pertama yang hangus ini. Untuk telpon dan sms biasa maupun yang terdaftar untuk WA, saya pakai nomer ini. Intinya, nomer yang tersebar kemana-mana ya nomer ini.

Yang kedua nomer untuk paket data saja. Belum lama saya pakai. Pasti Anda juga tahu kan. Pendaftaran nomer WA bisa memakai nomer di luar kartu untuk pulsa paket data. Alasannya simpel: ada paket data murah –ups.

Karena sekarang jarang telpon atau sms konvensional, nomer pertama tersebut jarang saya isi pulsa. Paling kalau masa aktif sudah habis baru saya isi lagi. Kemarin entah kenapa saya lupa. Hingga habis masa tenggang.

Kenapa tidak ganti nomer baru saja? Toh harga kartu perdana sekarang semurah kacang goreng.

Banyak pertimbangan tentunya. Yang paling utama karena saya sudah memakai nomer tersebut cukup lama: hampir 10 tahun. Kalau ganti nomer, banyak yang harus dihubungi.

Saya juga bukan tipe orang yang suka ganti nomer. Baru sekali saya ganti nomer. Itupun karena ponsel saya hilang. Waktu itu tidak punya pikiran lapor ke Grapari. Baik karena bingung dan masih kaget akibat kehilangan ponsel. Juga tidak tahu kalau nomer yang hilang bisa diganti kartu baru. Nah, pengganti nomer yang hilang itu ya yang hangus ini.

Berhubung hari itu hari Minggu, Grapari Ponorogo yang ada di Jl. Diponegoro pasti tutup. Oleh pemilik konter tadi, saya diarahkan ke konter Grapari yang ada di Toko Artomoro Tanemjoyo. Yang dekat perempatan Dengok itu.  Katanya, hari Minggu di sana tetap buka.

Konter Grapari Telkomsel di Artomoro Tanemjoyo berada di dalam toko. Di pojok kanan belakang. Hanya ada satu meja CS dan sederet kursi tunggu. Kalau bingung, bisa tanya ke pramuniaganya.

Saat saya sampai sana, ada beberapa orang yang antri. Saya giliran terakhir. Begitu tiba giliran saya, saya ceritakan kronologi dan permasalahan saya. Saya tanya juga: apa masih bisa diaktifkan kembali?

Ketika dicek oleh CS Grapari-nya, nomer ponsel saya memang sudah hangus. Kabar gembiranya: nomer tersebut masih bisa diaktifkan lagi. Hanya saja harus dimigrasikan ke nomer pascabayar. Tidak bisa lagi menjadi nomer prabayar. Syaratnya: KTP, nama ibu kandung, dan satu nomer ponsel yang sering dihubungi.

Ternyata bukan cuma saya yang mengalami nomer hangus akibat terlewat masa tenggang. Sebelumnya sudah ada yang mengurus. Kartu barunya sudah jadi. Tapi belum diambil oleh pemiliknya. Kata  CS-nya, bila lewat satu minggu tidak diambil, nomernya otomatis akan hangus.

Dari petugas Grapari juga saya dapat info: setiap nomer ponsel yang hangus diberi waktu 1 minggu sebelum akhirnya akan didaur ulang. Hal ini salah satunya untuk menunggu pemilik lama apakah akan mengaktifkan kembali atau tidak. Seperti kasus saya ini. Jadi, bila suatu saat nomer ponsel Anda yang telah hangus bisa dihubungi atau aktif lagi, artinya telah didaur ulang.

Setelah menimbang beberapa saat, akhirnya saya putuskan bersedia migrasi ke nomer pascabayar. Toh, niat awal saya memang mengaktifkan lagi. Setelah itu saya diberi penjelasan nomer pascabayar, benefit, dan cara membayar tagihan tiap bulannya.

Bagi nomer prabayar yang migrasi ke pascabayar dikenakan biaya sebesar Rp 60.000,- . Tambah PPn 10% totalnya Rp 66.000,-.

Biaya migrasi sebesar itu sekaligus untuk biaya pemakaian bulan pertama. Jadi, bulan pertama bayar di muka. Untuk bayar tagihan bulan berikutnya bisa dilakukan di gerai Grapari, ATM, Alfamart, Indomaret, maupun kantor pos.

Khawatir hari Minggu tidak bisa langsung proses ke kantor pusat Jakarta, petugas Grapari itu berjanji akan segera mengurus dan menghubungi secepatnya.

Ternyata, satu jam kemudian mas Grapari-nya menghubungi. Dia memberitahu kalau nomer ponsel saya sudah divalidasi. Sudah pula masuk list untuk migrasi. Saya diminta mengirim foto KTP, nama ibu kandung saya, dan satu nomer yang sering dihubungi.

Dua jam berselang, saya dapat kabar kalau nomer saya sudah diproses dan aktif mulai besok. Kartu barunya bisa diambil besok. Berhubung rumah saya lebih dekat ke Grapari Ponorogo, maka saya minta ambil ke sana saja, bukan di Artomoro Tanemjoyo lagi.  

Oh ya, bagi yang ponsel atau kartunya hilang, bisa minta ganti kartu baru. Yang ini tidak perlu menunggu validasi seperti saya. Asalkan masih dalam masa aktif. Kartu barunya bisa dicetak dan diterima saat itu juga.

Bila suatu saat Anda mengalami hal yang sama, jangan cemas ya. Segera hubungi Grapari terdekat. Nomer ponsel Anda tetap bisa dipakai.

 Salam  ^_^
post signature

Tidak ada komentar:

Posting Komentar