Sudah jadi rahasia umum bila pesisir selatan Pulau Jawa memiliki deretan pantai yang eksotik. Salah satunya Pantai Pelang, Trenggalek. Berjarak kurang lebih 60 km arah barat daya dari ibukota kabupaten Trenggalek. Sekitar dua jam perjalanan dari Ponorogo.
Huruf 'T'-nya hilang |
Ada sedikit insiden saat saya dan teman-teman saya kesana beberapa waktu lalu. Kami sempat keblasuk sekitar 25 km. Begitu sadar, lho ini kan ke arah Pantai Pasir Putih. Akhirnya putar balik. Beruntung, rute menuju Pelang cukup bagus. Pemandangan sepanjang jalan juga tidak mengecewakan. Jadi, meskipun harus menempuh jarak yang lebih jauh gegara keblasuk tadi, tidak sampai bikin mood rusak.
Dibanding pantai lainnya di Trenggalek maupun Tulungagung, Pantai Pelang terbilang relatif masih sepi. Pengunjungnya belum terlalu banyak. Tapi justru saya suka. Dengan begitu, kami puas menikmati keindahan alam yang tersaji di sana.
Dengan tiket masuk delapan ribu rupiah, fasilitas yang tersedia sudah lumayan. Ada mushola dilengkapi kamar mandi, lahan parkir luas dengan pepohonan rindang, serta deretan warung kopi. Sayangnya belum ada toko oleh-oleh. Jadi pulang dari Pelang tidak bisa membawa buah tangan khas daerah tersebut.
Destinasi pertama di Pelang adalah air terjunnya. Dari parkiran, kami jalan kaki sekitar 300 meter. Akses menuju air terjun sudah ada jalan permanen dilapisi paving block.
Air terjun Pelang cukup cantik. Dengan latar dinding batu berwarna putih, aliran airnya cenderung seperti air mancur, tidak deras seperti kebanyakan air terjun lainnya. Jadi, bila main di bawah luncuran airnya, tidak terlalu bikin sakit di badan. Di bawah air terjun, terbentuk beberapa kolam alami. Kesemuanya dangkal dan aman untuk berenang. Pepohonan dengan akar menonjol keluar di sela bebatuan menambah eksotika lukisan alam itu.
Puas bermain di air terjun, saatnya menuju pantai. Kami menyusuri setapak mengikuti aliran air terjun yang bermuara ke laut.
Oh ya, berhubung menghadap laut lepas, di kawasan pantai ini dilarang berenang ya. Meskipun begitu, kita masih bisa bermain di area pasir pantai yang basah oleh ombak yang datang. Karena jarak dari bibir pantai ke laut cukup jauh.
Lihat saja fotonya. Pantainya luas banget, kan?
Hamparan pasir berwarna coklat membentang mengikuti garis pantai yang panjang itu. Di depan sana, ada batu karang besar serupa pulau yang memecah ombak, sehingga gelombang air laut tidak langsung menuju pantai. Sementara di sebelah kanan pantai, terdapat gugusan karang beserta dinding batu lumayan tinggi. Banyak spot selfie di area ini.
Sayangnya kami tidak sempat menikmati keelokan senja di pantai ini. Tapi dapat saya bayangkan, dengan area pantai seluas ini, pasti momen saat sang raja siang tenggelam sangatlah indah. Mungkin suatu saat nanti kami akan kembali untuk menyaksikan sunset di sini.