Selasa, 31 Desember 2019

Tilik Desa ala Bupati Ipong Muchlissoni


Pekan lalu, desa saya mendapat kunjungan Bupati Ponorogo, Bapak drs. Haji Ipong Muchlissoni. Setelah tertunda dua kali, akhirnya terlaksana juga acara tilik desa ini. Bisa dibilang tilik desa kali ini cukup istimewa. Betapa tidak, setelah 1 dekade, baru tahun ini desa saya dikunjungi Bupati kembali. Terakhir, seingat saya, saat Ponorogo masih dipimpin Bupati Muhadi Suyono.

Selasa, 08 Oktober 2019

Reaktivasi Nomer Ponsel yang Hangus



Ceritanya, saya lupa mengisi pulsa nomer ponsel saya. Hingga lewatlah masa tenggang. Dan hanguslah nomer tersebut. Saya tahunya saat beli pulsa di konter dekat rumah. Pulsanya tidak bisa masuk. Paniklah saya. Kira-kira bisa diaktifkan lagi nggak, ya?

Oh ya, saya pakai nomer Simpati dari Telkomsel. Hasil ngobrol-ngobrol sama pemilik konter, saya disarankan mengurus nomer ponsel itu ke Grapari Telkomsel. Siapa tahu masih bisa diaktifkan kembali. Toh, hangusnya baru satu hari.

Sabtu, 21 September 2019

Tajug Gumregah di Haul KRMA Mertonegoro



Bagi masyarakat Ponorogo, jelang bulan Muharram atau Suro terbilang istimewa. Kenapa? Karena ada event tahunan Grebeg Suro. Dan salah satu agenda Grebeg Suro yang paling dinanti adalah kirab pusaka.

Kirab pusaka  memang hanya dilaksanakan setahun sekali. Tepatnya di hari terakhir bulan Dzulhijjah. Atau bulan Besar kalau orang Jawa bilang. Sementara tanggal 1 Suro-nya ada acara Larung Risalah Doa di Telaga Ngebel. Sekitar 30 menit berkendara dari pusat kota.

Kirab ini biasanya mengambil rute awalan dari Kota Lama di kawasan timur Pasar Pon, melewati jalan utama, dan berakhir di alun-alun Ponorogo. Salah satu tujuan penyelenggaraan acara ini adalah untuk napak tilas perjalanan berdirinya Kota Reyog di masa lalu.

Nah, beberapa tahun belakangan ini, acara serupa tidak hanya diselenggarakan oleh Pemkab setempat. Tapi juga di sejumlah desa di wilayah Ponorogo. Memang, ada beberapa desa yang memiliki kaitan erat dengan sejarah masa lalu Ponorogo. Salah satunya kampung kelahiran saya, Desa Tajug. Hanya namanya sedikit diubah menjadi kirab budaya.