Ngomongin
masa kecil memang menyenangkan. Banyak kenangan lucu, konyol, bahkan absurd. Kok
bisa ya saya dulu seperti itu :D. Tapi di antara semuanya, yang paling seru
menurut saya dan sepertinya jarang saya temui di jaman sekarang adalah
permainannya.
Saya
yakin, hampir semua orang setuju sama saya. Permainan era ’90-an memang
mengesankan. Dan bikin kangen buat main lagi. Nah, dari sekian banyak
permainan, ada beberapa yang masih melekat kuat di ingatan saya. Baik permianan
yang biasa saya mainkan di sekolah maupun di rumah.
Saat
di sekolah dasar dulu, saya suka main gobak sodor dan betengan dengan
teman-teman sekelas. Gobak sodor semua pasti sudah tahu ya. Kalau betengan itu
permainan tim juga. Ada dua tim yang main. Dan jumlahnya harus seimbang. Laki-laki
dan perempuan bisa jadi satu tim tanpa khawatir ada something trouble seperti
jaman sekarang.
Kebetulan
di belakang sekolah ada pekarangan yang sangat luas milik tetangga sekolah. Kami
biasa main di situ. Masing-masing tim memilih satu objek untuk dijadikan daerah
pertahanan alias beteng (benteng –Bahasa Indonesia). Biasanya kami
memilih pohon besar. Jarak beteng antar tim ada sekitar 10 meter, bisa juga
lebih. Cara bermainnya seperti perang gerilya itu. Masing-masing dari kami
harus bisa merebut beteng lawan. Bagi tim yang berhasil merebut beteng lawan,
dialah pemenangnya. Capek memang main betengan ini. Kami harus atur strategi,
lari sana sini. Tapi seru!
Kalau
di rumah, saya biasa main orang-orangan atau baju-bajuan. Di sini kami
menyebutnya wong-wongan. Berasal dari kata Bahasa Jawa wong, yang
artinya orang. Permainan ini memang hits banget saat itu. Sepertinya di semua
daerah ada ya, dengan nama yang berbeda-beda. Biasanya, saya main sama teman
sepermainan di rumah. Kebetulan, saat itu ada beberapa anak perempuan yang
sepantaran saya di sekitar rumah. Dan kami sering main bareng.
Untuk
main wong-wongan, kami juga melengkapinya dengan bikin rumah dari tanah.
Waktu itu banyak halaman rumah yang masih berupa tanah. Dan itu jadi tempat
favorit kami buat main. Tidak seperti sekarang, yang hampir semua disemen atau
dipasangi paving stone.
Jangan
bayangkan seperti bikin rumah-rumahan dari pasir pantai ya. Ini sekedar rumah
sederhana. Jadi, kami bikin dinding rumah dari tanah itu. Nanti hasilnya
seperti gambar sketsa rumah yang tampak dari atas. Dan rumahnya tanpa atap alias
terbuka hehehe! Kami bikin beberapa ruangan seperti ruang tamu, kamar tidur,
dan dapur.
Begitu
rumah jadi, baru deh kami mulai main peran-peranan dengan wong-wongan yang
kami punya. Masing-masing anak bakal memilih nama sendiri buat perannya. Dan
kami main sandiwara, ngobrol kesana kemari sesuai peran kami dengan sok ber-Bahasa
Indonesia. Kenapa saya bilang sok ber-Bahasa Indonesia padahal
lingkungan kami adalah full Jawa? Tujuannya tidak lain dan tidak bukan biar
kami keren gitu hehehe!
Kadang,
kalau tidak ada teman, saya juga suka main wong-wongan sendiri di rumah.
Saya jadi dalangnya karena tidak ada lawan main. Ngomong sendiri, dijawab
sendiri, tertawa sendiri –eh bukan orang gila ya hehehe!
Selain
main wong-wongan, saya dan teman-teman juga suka main pasar-pasaran. Jadi,
salah satu dari kami bakal jadi penjual. Ceritanya, penjual pecel. Pecelnya terbuat
dari daun-daun dan bunga yang diiris kecil-kecil. Sementara bumbu kacangnya
terbuat dari tanah liat yang dikasih air. Nanti pecel-pecelan itu dibungkus
daun.
Nah,
untuk beli pecel, pembeli harus menyediakan uang. Uangnya berasal dari daun
juga. Masing-masing ada nominalnya. Yang besar 500 rupiah. Yang kecil 100
rupiah. Saya lupa nama daun yang dipakai buat jadi mata uang itu. Karena sekarang
di lingkungan saya sudah jarang atau bahkan sudah tidak ada lagi. Tapi, seingat
saya, cuma daun itu yang selalu kami jadikan mata uang. Sementara buat
masak-masakan selalu pakai dedaunan lainnya.
Itu
tadi beberapa permainan yang dulu sering saya mainkan. Sepertinya, yang masih
bertahan sampai sekarang hanya gobak sodor sama wong-wongan saja. Gobak sodor
pun sudah jarang yang main karena lahan makin terbatas. Kalau wong-wongan sekarang
sudah ada modifikasi tokohnya yang menyesuaikan kartun kesukaan anak jaman
sekarang, seperti Putri Sofia dan Boboboi.
Jadi
pengen main gobak sodor lagi. Siapa yang mau main sama saya? :D
****************************************
"Tulisan
ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh
Mama Calvin dan Bunda Salfa"