Selasa, 31 Desember 2019

Tilik Desa ala Bupati Ipong Muchlissoni


Pekan lalu, desa saya mendapat kunjungan Bupati Ponorogo, Bapak drs. Haji Ipong Muchlissoni. Setelah tertunda dua kali, akhirnya terlaksana juga acara tilik desa ini. Bisa dibilang tilik desa kali ini cukup istimewa. Betapa tidak, setelah 1 dekade, baru tahun ini desa saya dikunjungi Bupati kembali. Terakhir, seingat saya, saat Ponorogo masih dipimpin Bupati Muhadi Suyono.

Pak Ipong –demikian panggilan akrab beliau, tiba menjelang asar, mundur satu jam dari jadwal yang diberikan protokoler. Meskipun demikian, tak mengurangi antuasiasme warga yang sudah berkumpul sejak siang. Tampak kelelahan terbaca dari wajah orang nomer 1 di Kota Reyog ini. Maklum, hari itu beliau telah melaksanakan safari tilik desa di 3 lokasi: Desa Sekaran, Siman, dan Patihan Kidul. Kampung halaman saya, Desa Tajug, mendapat giliran terakhir.
Kehadiran Bupati Ipong disambut pengalungan bunga oleh Kepala Desa Tajug, Bapak Jemiyo beserta istri,  serta masyarakat yang telah menanti di sepanjang jalan menuju balai desa. Tak ketinggalan seni gajah-gajahan yang memang dihadirkan khusus untuk menyambut kedatangan sang Bupati. Pak Ipong dinaikkan ke gajah dan diarak hingga gerbang balai desa. 
Bupati Ipong diarak dengan gajah-gajahan
Begitu masuk ke gerbang, Pak Bupati langsung meninjau stand produk unggulan UMKM Desa Tajug. Ada jamu Mbok Mur, krupuk bawang Bu Jemirah, dan kripik tempe Bu Aisiyah. Sambil meninjau stand tersebut, beliau juga menyempatkan minum jamu beras kencur Mbok Mur dan mencicipi kripik tempe Bu Aisiyah.
Pak Ipong minum jamu beras kencur Mbok Mur
Menikmati kripik tempe buatan Bu Aisiyah
Sementara di dalam balai desa, perwakilan masyarakat telah siap menyambut Bupati. Mereka kompak memakai penadon lengkap dengan blangkon di kepala. Penadon adalah pakaian pria khas Ponorogo. Terdiri dari stelan atas bawah berwarna hitam kombinasi garis merah yang menggambarkan kewibawaan dan keperkasaan warok Ponorogo.  
Warga siap menyambut Pak Bupati

Kegiatan tilik desa di Desa Tajug ini dikemas dalam suasana santai. Bupati dan rombongan dari beberapa instansi serta masyarakat duduk lesehan bersama. Tanpa sekat dan jarak. Sebelum acara dimulai, Pak Ipong menyempatkan diri menyeruput kopi cokot kesukaan beliau. Tak lupa ditemani polo pendhem dan penganan khas ndeso lain seperti telo godhog, kacang godhog, dan pisang godhog. Really back to nature.
Mungkin ada yang penasaran, apa sih kopi cokot itu? Kopi hitam yang diseduh tanpa gula. Cara menikmatinya diseruput sambil nyokot alias menggigit potongan gula aren. Jadilah namanya kopi cokot.
Di sela sambutan Kepala Desa Tajug dan Bupati Ponorogo, diserahterimakan pula SK Kepengurusan Karang Taruna Putra Persatuan. 
Serah terima SK Kepengurusan Karang Taruna Putra Persatuan
Sambutan Kepala Desa Tajug
Sambutan Bupati Ponorogo, drs. H. Ipong Muchlissoni
Setelah sambutan dari Bupati, dilanjutkan dialog dengan perwakilan warga masyarakat. Dialog berlangsung gayeng dan seru. Beberapa warga menyampaikan uneg-uneg dan permintaan. Mumpung ada Bupati :D. Alhamdulillah, beberapa permintaan warga dikabulkan. Mudah-mudahan tahun depan sudah  bisa terwujud.  
Tilik desa hari itu ditutup dengan lantunan suara Bupati Ipong dengan lagu kebangsaan sobat ambyar seluruh Indonesia: Pamer Bojo. Suasana pecah dan meriah. Pak Ipong dan warga bersama-sama mendendangkan lagu hits maestro campursari Didi Kempot itu.
Menyanyi bareng sobat ambyar

Fotografer: Dicky Surya Prayoga

post signature

Tidak ada komentar:

Posting Komentar