Sabtu, 07 Maret 2015

Job Review dan Newbie


Menjadi seorang newbie di dunia blogging membuat saya belajar banyak hal. Bukan sekedar ilmu menulis, tapi juga tetek bengek terkait dunia blogging. Awal ketertarikan saya di dunia perbloggingan ini adalah ketika sahabat saya bercerita betapa menyenangkannya menjadi seorang blogger. Bukan hanya bisa menambah ilmu blogging dan pengetahuan lainnya, tapi juga bisa menambah income alias penghasilan.

Demi mendengar kata penghasilan, kepala saya langsung berdiri tegak. Penghasilan dari ngeblog? Ini yang saya cari *keluar taring vampir :D

Sudah lama saya berangan-angan memiliki pekerjaan yang bisa dikerjakan di mana saja, terutama di rumah. Ini adalah cita-cita sejak saya bisa berfikir tentang dunia kerja dan pendapatan. Kebetulan saya tipe orang yang lebih nyaman bekerja tidak dalam ikatan waktu (baca: ngantor).

Pola pikir saya ini mungkin dipengaruhi oleh lingkungan keluarga saya yang rata-rata bekerja di lapangan. Tidak terikat jam kerja. Namun bisa menghidupi keluarga. Meskipun demikian, rasa tanggung jawab penuh terhadap pekerjaan harus menjadi yang utama

Kembali ke soal penghasilan dari blogging. Untuk mendapat penghasilan dari ngeblog, kata sahabat saya, salah satunya bila kita mendapat job review. Apa itu?

Job artinya pekerjaan. Review artinya ulasan atau tinjauan. So, secara bebas job review bisa diartikan kita menulis atau membuat ulasan tentang suatu produk tertentu dan kita dibayar untuk itu.

Produk apa saja yang bisa kita tulis? Banyak sekali. Mulai dari kebutuhan keluarga –seperti baju, sabun, kosmetik, perlengkapan rumah (furnitur, alat masak, elektronik, dsb), perlengkapan bayi, sampai kebutuhan tersier bisa kita tulis. Dari barang yang murah meriah hingga barang mewah bisa kita ulas. Intinya, semua yang memiliki nilai jual bisa kita review.

Apalagi di jaman yang serba internet ini, kebanyakan orang suka mencari tahu detail barang yang ingin dibeli sebelum benar-benar membeli. Dari sinilah profesi job review berkembang. Vendor dan produsen memilih (baca: memberdayakan) para blogger untuk memperkenalkan produk mereka. Blogger dipilih tentu karena alasan tertentu. Konon, seperti yang pernah saya baca, tulisan blogger lebih original dan lebih personal. Sehingga banyak calon konsumen yang lebih percaya ulasan mereka. Bila sudah percaya, dipastikan mereka beli produk yang telah di-review tersebut.

Tapi tentu saja, sebagai anak baru di dunia blogging, saya cukup tahu diri. Saya belum memiliki kemampuan apa-apa dibanding teman-teman yang sudah lama malang melintang di dunia persilatan, eh, per-blogging-an :D. Intinya harus banyak belajar.

Jadi apa yang bakal saya lakukan supaya dapat memperoleh job review tadi?  
Yang pertama adalah menulis dan terus menulis. Hingga saat ini, postingan di blog saya masih bisa dihitung jari tangan dan kaki #ekh :P. Dengan menulis apa saja, sedikit demi sedikit kemampuan saya in shaa Allah bakal terasah *seperti pisau tsaaahh :D.

Seperti menulis pengalaman saya memakai benda ini. Yang saya tulis ini memang bukan sebuah review. Hanya sharing pengalaman saya saja.

Yang kedua, membaca hasil tulisan teman-teman blogger lainnya. Terutama tentang review suatu produk. Dari situ saya bisa belajar banyak hal. Apa saja yang bisa dan boleh ditulis. Apa saja yang haram ditulis di sebuah review.

Bisa juga nanti saya mencoba me-review suatu produk yang sudah pernah saya pakai. Tentunya sukarela alias tidak ada honor. Begitu tips yang saya baca dari blog seorang teman.

Mendapat job review sepertinya impian setiap blogger ya. Karena memang hal ini salah satu bukti bahwa tulisannya laik jual dan layak baca.

Nah, untuk saat ini, mendapat penghasilan dari ngeblog adalah ikhtiar jangka panjang saya, terutama setelah menikah nanti (semoga disegerakan ya Allah, aamiin ^_^). Alasannya sederhana saja, saya ingin bekerja tanpa harus meninggalkan rumah dalam waktu yang lama. 

Mengapa jangka panjang? Karena seperti yang saya bilang, saya masih hijau di medan keren ini :D. Meskipun jangka panjang, tapi semua harus dimulai dari sekarang kan? Siapa tahu, salah satu jalan rezeki saya ada di sini ^_^. Dan setelah ini ada yang melirik blog hijau saya untuk kemudian meminta saya me-review produknya *ngarep :P

Yang penting sekarang, menulis, menulis, dan menulis. Selebihnya, biarlah Allah mengatur semuanya.


********************
 "Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog "Blogger dan Job Review" oleh Petrus Andre yang didukung oleh Ajeng Angelina dan Elisa Fariesta

Rabu, 04 Maret 2015

Solusi Kerak Membandel


Teman-teman, pernah merasa sebel dengan kerak membandel yang menghuni kamar mandi? Sudah digosok tidak mempan. Diberi cairan pembersih tidak tuntas. Ini yang terjadi di kamar mandi rumah saya.

Daerah saya termasuk daerah berkapur. Airnya apalagi. Mengandung zat kapur yang lumayan. Bila diisikan ke bak mandi, maka dasar bak mandi bakal dihuni zat warna putih itu. Jadi, bila tidak rajin membersihkan kamar mandi, dinding jadi tebal dan kasar gegara tertutup zat kapur tersebut.

Pernah saya baca sebuah artikel di internet tentang cara menghilangkan kerak membandel. Di situ disarankan memakai cuka asam cair untuk makanan. Saya coba dan habis 2 botol tidak mempan. Padahal tangan sudah lumayan pegal menggosok dinding kamar mandi.

Suatu hari, saya ngobrol sama Bude saya. Entah kenapa, tetiba saya tanya-tanya soal solusi buat kerak membandel itu. Oleh Bude saya, saya disuruh memakai citric acid. Orang di sini biasa menyebut sitrun.

Citric Acid alias Sitrun

Sitrun ini sebenarnya asam cuka juga yang berbentuk serbuk. Biasa dipakai untuk membuat es. Ada juga yang memakai untuk memutihkan pakaian. Caranya? Cukup merendam pakaian dengan sitrun di bilasan terakhir. Seperti memakai cairan pemutih pada umumnya. Dulu, saya juga sering melakukannya.

O iya, sitrun ini bisa di beli di toko bahan roti, juga toko kelontong terdekat. 

Ternyata ada manfaat lain selain itu: membersihkan kerak. Setelah saya praktekkan, hasilnya tokcer. Kerak bak mandi jadi bersih tuntas. Tapi, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya. Bila sama-sama zat asamnya, kenapa hasilnya berbeda? Mungkin ada yang  bisa bantu menjawab pertanyaan saya? :D.

Nah, daripada pusing dengan pertanyaan tadi, ini tips membersihkan kerak dengan sitrun:
1.    Rebus air secukupnya hingga mendidih. Banyak sedkitnya air tergantung luas tempat yang dibersihkan, bisa dikira-kira sendiri. Kemarin saya memakai sekitar 2 ember kecil.
2.    Setelah itu, tuang ke dalam ember, masukkan sitrun ke dalam air panas tadi, aduk merata. Saya menggunakan 2 bungkus sitrun.
3.    Kemudian, siramkan campuran air panas dan sitrun tadi ke dinding yang berkerak.
4.  Selagi masih panas, langsung gosok dengan gosok kawat stainless yang biasa untuk gosok panci. Bila kerak membandel dan tebal, bisa memakai pisau seperti yang saya lakukan. Dalam keadaan panas, kerak di dinding lebih mudah dibersihkan.
5.    Setelah itu, bilas dengan air mengalir hingga bersih.

Yup, itu tadi pengalaman saya dalam bersih-bersih kerak. Semoga bermanfaat ^_^.

Teman-teman yang punya pengalaman lain, boleh share di sini ya.. :)

Senin, 02 Maret 2015

Hadiah Giveaway Pertama-ku


Teman-teman, gimana sih rasanya saat dapat hadiah giveaway pertama? Apa sebahagia dan se-excited saya?

Ceritanya, sekitar 2 minggu yang lalu, saya dapat chat dari Mbak Olenka Priyadarsani via FB messenger. Beliau mengabarkan kalau saya jadi salah satu pemenang giveaway yang diadakan oleh backpackology.me. Sejenak saya diam. Yang mana ya?

Saya agak-agak lupa. Maklum, saat ikut tidak ada harapan apa-apa. Hanya sekedar ikut. Hanya nulis saja. Apalagi ini adalah kesertaan saya yang pertama sejak belajar ngeblog. FYI, blog saya masih sangat baru. Jelang akhir februari kemarin baru sebulan usianya. Masih bau kencur banget kan? :D.

Oke, kembali ke soal inbox dari Mbak Olenka tadi. Setelah diam, akhirnya saya balas: serius, Mbak? Nadanya masih tidak percaya. Mbak Olenka bilang, barusan diumumkan di fans page Backpackology dan twitter backpacology.me. Hadiahnya akan dikirim esok atau lusa. Ok. Fix. Dengan hati berbunga-bunga saya bilang terima kasih ke Mbak Olenka. Dan chat via messenger selesai.

Dengan semangat ’45, saya buka FB via hp. Langsung masuk fans page-nya Backpackology. Wah, ternyata benar. Di timeline-nya ada pengumumannya. Ada nama saya, juga satu pemenang lainnya. Waaww!! Senengnya tuh di sini :P. Saking senengnya, langsung saya screenshot pengumuman itu.  Norak ya?? Hehehe!

Screenshot pengumuman GA Backpackology

Berikutnya, saya cengar cengir sendiri. Masih kurang percaya dengan info yang barusan diterima. Masa iya saya pemenangnya? Padahal awalnya saya pesimis mengingat yang sudah setor tulisan itu keren-keren. Kelihatan sudah pakar di dunia blogging :D. Sementara saya anak baru kemarin sore mengenal blog. Tapi, Alhamdulillah. Yang namanya rejeki memang tidak kemana.

O iya, GA yang diadakan oleh backpackology.me yang saya ikuti ini mengupas seputar potensi kuliner di daerah masing-masing. Saya menulis sego pecel godhong jati yang warungnya tepat di depan rumah saya. Juga es dawet Jabung, kuliner minuman khas Ponorogo. Tak ketinggalan sate ayam di Gang Sate yang langganan Bapak SBY itu. Serta gethuk Golan –makanan tradisional dari singkong- yang punya legenda mistik itu. In shaa Allah nanti satu per satu bakal saya tulis sendiri-sendiri.

Dan hari berlalu setelah itu. Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya hadiah buat saya datang. Tadi siang diantar oleh Pak Pos. Sontak girang saya menerima paketan ini. Akhirnya, yang ditunggu datang juga. Yiihaa!!

Hadiah GA: tas batik + kaos Dagadu

Seperti yang dijanjikan di blog backpackology.me, hadiah giveaway-nya berupa tas batik dan kaos Dagadu. Menerima oleh-oleh khas Jogja ini mengingatkan saya akan jaman kuliah dulu. Terutama kaos Dagadu-nya. Lucunya, meski hampir lima tahun tinggal di Jogja, belum sekalipun saya beli kaos yang terkenal dengan logo mata-nya itu. Padahal, saat itu banyak mahasiswa yang magang kerja di FO-nya Dagadu. Kalau tidak salah namanya Gardep alias Garda Depan Dagadu. Kira-kira masih ada nggak ya?

Kaos Dagadu - oleh-oleh khas Jogja

Dulu, saat study tour SMP, saya pernah beli yang di emperan Malioboro. Dagadu aspal sebagai oleh-oleh buat kakak saya. Tentu nggak sebagus aslinya ya hehehe!

Tapi, yang paling seneng dengan kedatangan hadiah tadi adalah Ibu saya. Begitu melihat tas batik itu, beliau langsung sumringah. Memang, dari sebulan yang lalu Ibu saya minta dibelikan tas. Tapi sampai hari ini belum saya penuhi *anak macam apa ini :(. Alhamdulillah, hadiah ini mengurangi budget belanja bulan ini hihihi!

So, terima kasih buat backpackology.me atas hadiahnya. Semoga semakin sukses ke depannya. Juga semakin sering bikin GA dan bagi-bagi hadiah hehehe! Dengan ini, saya jadi semakin semangat menulis. Bila Mark Twain pernah bilang: menarilah bagaikan tak seorang pun menonton, maka saya bilang pada diri saya: menulislah,  entah dibaca orang atau tidak, yang penting menulis.

Oh, ya. Satu lagi. Terima kasih juga buat sahabat saya tercinta, HM Zwan, yang telah ‘menyeret’ saya ke dunia yang menyenangkan ini. Tanpa komporan dari dia, tentu saya tidak bisa menulis dan bikin blog seperti ini. Juga tidak bisa dapat hadiah keren ini. Jazaakilah khairan katsiran. Hug and kiss for you, dear ^_^.

Well, panjang sekali tulisan ini.
Sekian cerita hadiah giveaway saya.
Terimakasih sudah mampir ^_^.