Rabu, 04 Maret 2015

Solusi Kerak Membandel


Teman-teman, pernah merasa sebel dengan kerak membandel yang menghuni kamar mandi? Sudah digosok tidak mempan. Diberi cairan pembersih tidak tuntas. Ini yang terjadi di kamar mandi rumah saya.

Daerah saya termasuk daerah berkapur. Airnya apalagi. Mengandung zat kapur yang lumayan. Bila diisikan ke bak mandi, maka dasar bak mandi bakal dihuni zat warna putih itu. Jadi, bila tidak rajin membersihkan kamar mandi, dinding jadi tebal dan kasar gegara tertutup zat kapur tersebut.

Pernah saya baca sebuah artikel di internet tentang cara menghilangkan kerak membandel. Di situ disarankan memakai cuka asam cair untuk makanan. Saya coba dan habis 2 botol tidak mempan. Padahal tangan sudah lumayan pegal menggosok dinding kamar mandi.

Suatu hari, saya ngobrol sama Bude saya. Entah kenapa, tetiba saya tanya-tanya soal solusi buat kerak membandel itu. Oleh Bude saya, saya disuruh memakai citric acid. Orang di sini biasa menyebut sitrun.

Citric Acid alias Sitrun

Sitrun ini sebenarnya asam cuka juga yang berbentuk serbuk. Biasa dipakai untuk membuat es. Ada juga yang memakai untuk memutihkan pakaian. Caranya? Cukup merendam pakaian dengan sitrun di bilasan terakhir. Seperti memakai cairan pemutih pada umumnya. Dulu, saya juga sering melakukannya.

O iya, sitrun ini bisa di beli di toko bahan roti, juga toko kelontong terdekat. 

Ternyata ada manfaat lain selain itu: membersihkan kerak. Setelah saya praktekkan, hasilnya tokcer. Kerak bak mandi jadi bersih tuntas. Tapi, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya. Bila sama-sama zat asamnya, kenapa hasilnya berbeda? Mungkin ada yang  bisa bantu menjawab pertanyaan saya? :D.

Nah, daripada pusing dengan pertanyaan tadi, ini tips membersihkan kerak dengan sitrun:
1.    Rebus air secukupnya hingga mendidih. Banyak sedkitnya air tergantung luas tempat yang dibersihkan, bisa dikira-kira sendiri. Kemarin saya memakai sekitar 2 ember kecil.
2.    Setelah itu, tuang ke dalam ember, masukkan sitrun ke dalam air panas tadi, aduk merata. Saya menggunakan 2 bungkus sitrun.
3.    Kemudian, siramkan campuran air panas dan sitrun tadi ke dinding yang berkerak.
4.  Selagi masih panas, langsung gosok dengan gosok kawat stainless yang biasa untuk gosok panci. Bila kerak membandel dan tebal, bisa memakai pisau seperti yang saya lakukan. Dalam keadaan panas, kerak di dinding lebih mudah dibersihkan.
5.    Setelah itu, bilas dengan air mengalir hingga bersih.

Yup, itu tadi pengalaman saya dalam bersih-bersih kerak. Semoga bermanfaat ^_^.

Teman-teman yang punya pengalaman lain, boleh share di sini ya.. :)

Senin, 02 Maret 2015

Hadiah Giveaway Pertama-ku


Teman-teman, gimana sih rasanya saat dapat hadiah giveaway pertama? Apa sebahagia dan se-excited saya?

Ceritanya, sekitar 2 minggu yang lalu, saya dapat chat dari Mbak Olenka Priyadarsani via FB messenger. Beliau mengabarkan kalau saya jadi salah satu pemenang giveaway yang diadakan oleh backpackology.me. Sejenak saya diam. Yang mana ya?

Saya agak-agak lupa. Maklum, saat ikut tidak ada harapan apa-apa. Hanya sekedar ikut. Hanya nulis saja. Apalagi ini adalah kesertaan saya yang pertama sejak belajar ngeblog. FYI, blog saya masih sangat baru. Jelang akhir februari kemarin baru sebulan usianya. Masih bau kencur banget kan? :D.

Oke, kembali ke soal inbox dari Mbak Olenka tadi. Setelah diam, akhirnya saya balas: serius, Mbak? Nadanya masih tidak percaya. Mbak Olenka bilang, barusan diumumkan di fans page Backpackology dan twitter backpacology.me. Hadiahnya akan dikirim esok atau lusa. Ok. Fix. Dengan hati berbunga-bunga saya bilang terima kasih ke Mbak Olenka. Dan chat via messenger selesai.

Dengan semangat ’45, saya buka FB via hp. Langsung masuk fans page-nya Backpackology. Wah, ternyata benar. Di timeline-nya ada pengumumannya. Ada nama saya, juga satu pemenang lainnya. Waaww!! Senengnya tuh di sini :P. Saking senengnya, langsung saya screenshot pengumuman itu.  Norak ya?? Hehehe!

Screenshot pengumuman GA Backpackology

Berikutnya, saya cengar cengir sendiri. Masih kurang percaya dengan info yang barusan diterima. Masa iya saya pemenangnya? Padahal awalnya saya pesimis mengingat yang sudah setor tulisan itu keren-keren. Kelihatan sudah pakar di dunia blogging :D. Sementara saya anak baru kemarin sore mengenal blog. Tapi, Alhamdulillah. Yang namanya rejeki memang tidak kemana.

O iya, GA yang diadakan oleh backpackology.me yang saya ikuti ini mengupas seputar potensi kuliner di daerah masing-masing. Saya menulis sego pecel godhong jati yang warungnya tepat di depan rumah saya. Juga es dawet Jabung, kuliner minuman khas Ponorogo. Tak ketinggalan sate ayam di Gang Sate yang langganan Bapak SBY itu. Serta gethuk Golan –makanan tradisional dari singkong- yang punya legenda mistik itu. In shaa Allah nanti satu per satu bakal saya tulis sendiri-sendiri.

Dan hari berlalu setelah itu. Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya hadiah buat saya datang. Tadi siang diantar oleh Pak Pos. Sontak girang saya menerima paketan ini. Akhirnya, yang ditunggu datang juga. Yiihaa!!

Hadiah GA: tas batik + kaos Dagadu

Seperti yang dijanjikan di blog backpackology.me, hadiah giveaway-nya berupa tas batik dan kaos Dagadu. Menerima oleh-oleh khas Jogja ini mengingatkan saya akan jaman kuliah dulu. Terutama kaos Dagadu-nya. Lucunya, meski hampir lima tahun tinggal di Jogja, belum sekalipun saya beli kaos yang terkenal dengan logo mata-nya itu. Padahal, saat itu banyak mahasiswa yang magang kerja di FO-nya Dagadu. Kalau tidak salah namanya Gardep alias Garda Depan Dagadu. Kira-kira masih ada nggak ya?

Kaos Dagadu - oleh-oleh khas Jogja

Dulu, saat study tour SMP, saya pernah beli yang di emperan Malioboro. Dagadu aspal sebagai oleh-oleh buat kakak saya. Tentu nggak sebagus aslinya ya hehehe!

Tapi, yang paling seneng dengan kedatangan hadiah tadi adalah Ibu saya. Begitu melihat tas batik itu, beliau langsung sumringah. Memang, dari sebulan yang lalu Ibu saya minta dibelikan tas. Tapi sampai hari ini belum saya penuhi *anak macam apa ini :(. Alhamdulillah, hadiah ini mengurangi budget belanja bulan ini hihihi!

So, terima kasih buat backpackology.me atas hadiahnya. Semoga semakin sukses ke depannya. Juga semakin sering bikin GA dan bagi-bagi hadiah hehehe! Dengan ini, saya jadi semakin semangat menulis. Bila Mark Twain pernah bilang: menarilah bagaikan tak seorang pun menonton, maka saya bilang pada diri saya: menulislah,  entah dibaca orang atau tidak, yang penting menulis.

Oh, ya. Satu lagi. Terima kasih juga buat sahabat saya tercinta, HM Zwan, yang telah ‘menyeret’ saya ke dunia yang menyenangkan ini. Tanpa komporan dari dia, tentu saya tidak bisa menulis dan bikin blog seperti ini. Juga tidak bisa dapat hadiah keren ini. Jazaakilah khairan katsiran. Hug and kiss for you, dear ^_^.

Well, panjang sekali tulisan ini.
Sekian cerita hadiah giveaway saya.
Terimakasih sudah mampir ^_^.

Sabtu, 28 Februari 2015

Kenangan Bareng Nova


Saya tidak ingat persis kapan pertama kali kenal Nova. Sejak SMP mungkin ya. Tapi yang pasti, sudah sejak itu saya ikut nimbrung membaca tabloid wanita terlengkap ini. Kenapa ikut nimbrung? Karena saat itu saya tidak beli sendiri alias numpang baca punya saudara. Kebetulan saudara saya ini suka beli Nova. Dan rubrik favoritnya adalah rubrik masakan. Katanya cukup menunjang hobi masaknya.

(Sumber gambar: di sini)  
Meski sering nimbrung baca Nova milik orang lain, bukan berarti saya tidak pernah beli yaa hehehe! Yaa walaupun tidak sering atau bahkan tidak berlangganan. Sekarang pun, meski tidak beli versi cetak, saya tetap bisa menikmati sajian Nova dari website-nya. Praktis dan gampang kan?

Nah, ngomong-ngomong soal baca Nova, saya punya kenangan tersendiri.  Setidaknya ada dua kesan dan kenangan saya bareng Nova yang sampai saat ini masih membekas di ingatan. Yang pertama, Nova menjadi teman saya saat menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit. Ceritanya, saat SMA saya pernah kena typhus dan harus rawat inap selama seminggu. Bayangkan, kegiatan saya hanya tidur, makan, buang hajat, dan minum obat. Tidak boleh terlalu banyak gerak. Sementara keseharian saya di sekolah dan asrama, tidak ada kata leha-leha seperti ini. Bisa ditebak, betapa membosankan kehidupan di rumah sakit ini.

Maka, untuk membunuh rasa bosan selama perawatan, saya minta dibelikan bacaan. Biasanya para penjaja koran suka keliling ke kamar-kamar dan bangsal yang ada di rs untuk menawarkan koran, majalah, dan tabloid mereka. Ayah saya beli Jawa Pos, sementara saya minta dibelikan Nova. Jadilah, tabloid yang terbit seminggu sekali ini habis saya lalap dalam beberapa jam saja :D. Bahkan hari-hari berikutnya, saya baca lagi dan lagi. Jadi, ingat Tabloid Nova, ingat jaman masih sakit hihihi!

Kesan kedua tentang Nova yang masih melekat di ingatan saya adalah saat saya masih bekerja di sebuah radio swasta di kota tempat tinggal saya. Saat siaran, Tabloid Nova versi online menjadi dewa penolong saya. Terutama saat saya butuh referensi tips dan informasi seputar kecantikan dan perempuan. Kebetulan, saat itu saya pegang segmen perempuan. Tanpa harus kemana-mana, bahan siaran yang saya butuhkan sudah tersedia lengkap di website Nova.

Meski sekarang sudah tidak siaran lagi, saya sering baca Nova via online. Apalagi sajiannya semakin oke. Bisa dibilang, Tabloid Nova berbeda dari tabloid sejenis. Bukan hanya menyajikan berita seleb yang jadi incaran kaum perempuan. Tapi juga memuat peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat. Pun, tips dan informasi lainnya sangat bermanfaat bagi pembacanya.

Harapan saya, ke depan Nova tambah oke lagi. Selain itu ada 7 pesan saya buat Nova.

Yang pertama, tetaplah menjadi tabloid wanita pilihan terlengkap di Indonesia.  Tentunya semakin berisi lagi berita-berita dan sajian rubriknya. Kedua, tetaplah berimbang dalam penyampaian beritanya. Ketiga, saya berharap bisa diperbanyak profil-profil wanita hebat di Indonesia yang bisa menginspirasi kaumnya. Berikutnya, terus tumbuhkan inovasi-inovasi supaya tetap dan semakin dicintai pembacanya. Selanjutnya, tetaplah hadir dengan harga yang bisa dijangkau. Selain itu, jangan sungkan memberi hadiah bagi pembaca setia-nya hehehe! Terakhir, semoga tetap menjadi bacaan pilihan utama para perempuan Indonesia.

Tak lupa, selamat ulang tahun yang ke 27 buat Nova. Semoga tambah jaya dan selalu menginspirasi wanita Indonesia.

*****************************
Tulisan ini diikut sertakan dalam Giveaway 27 Tahun Tabloid Nova

GA 27 Tahun Tabloid Nova


 

Rabu, 25 Februari 2015

Bawaan Wajib Saat Jalan-jalan


Saat jalan-jalan, sebenarnya saya bukan termasuk orang yang ribet. Apalagi kalau untuk piknik dan bisa ditempuh dalam sehari (paling tidak malam sudah di rumah lagi). Tapi memang jalan-jalan bakal semakin nyaman bila ditunjang peralatan tempur yang memadai. Selain itu, persiapan yang matang -terutama barang bawaan- akan menghemat waktu perjalanan. Kebayang kan, kalau misalnya persiapan kurang maksimal. Pasti ada yang ketinggalan. Hasilnya, yang rugi kita sendiri. Apalagi barang yang ketinggalan harus beli di perjalanan. Harus berhenti beberapa kali. Padahal di rumah sudah tersedia. 

Bagi saya pribadi, ada beberapa barang yang wajib dibawa bila perjalanan jauh. Apa aja itu?

Bawaan wajib

Yang pertama mukena bahan parasit. Ini wajib dibawa. Biasanya saya jadi andalan saudara atau teman untuk urusan ini. Alasannya sederhana saja. Supaya tidak repot saat berhenti untuk sholat. Meski kadang di masjid atau mushola tempat kita berhenti sudah tersedia mukena, tapi kadang kondisinya (baca: kebersihannya) membuat kita kurang nyaman. Pernah juga bermanfaat bagi orang lain. Jadi ceritanya saya sama teman lagi jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Ternyata di musholanya tidak tersedia mukena. Kebetulan saat kami mampir sholat di situ, ada seorang ibu yang juga mau sholat. Tapi beliau tidak bawa mukena. Jadilah mukena saya bermanfaat buat orang lain, Alhamdulillah (*maaf bukan bermaksud pamer, Maks ^_^). Kenapa pilih mukena parasit? Supaya mudah dilipat sampai lipatan terkecil, jadi tidak terlalu makan banyak tempat di tas.

Barang yang harus dibawa selanjutnya adalah botol minuman. Sebenarnya ini adalah bagian dari pengiritan :D. Daripada beli air kemasan, mending bawa bekal dari rumah yang sudah pasti terjamin kebersihannya dan pastinya gratis hehehe! Lagipula sekarang sudah ada botol food grade yang aman dipakai dalam jangka waktu lama. Selain itu, saat kehausan di jalan kita bakal lebih gampang untuk minum karena sudah tersedia di tas.

Tapi lain ceritanya bila saya bareng rombongan keluarga jalan-jalan ke luar kota. Selain bawa botol, kami (lebih tepatnya Tante saya) juga bawa galon air :D. Ini benar-benar pengiritan super hehehe! Jadi saat mau berangkat, botol-botol dipenuhi semua. Galon masuk bagasi mobil. Nah, ketika botol-botol tadi kosong dalam perjalanan, kita tinggal mengisi dengan air galon yang kita bawa tadi. Sangat mengurangi pengeluaran bukan? :P

Permen menjadi barang berikutnya yang harus ada di tas. Kebetulan saya termasuk yang gampang mabuk kendaraan. Terutama bila sang sopir kurang handal menguasai setir. Entah kenapa badan saya termasuk picky untuk urusan setir-menyetir mobil. Bila yang nyetir ayah atau saudara saya, saya akan aman-aman saja. Tapi bila yang nyetir orang lain dan saya belum pernah disetiri sebelumnya, efeknya saya gampang pusing. Jadi, ngemut permen jadi andalan saya terutama saat perjalanan naik kendaraan body besar. Paling tidak, mengalihkan rasa mual yang melanda tiba-tiba. 

Selain itu, saya juga bawa kipas lipat. Sangat praktis dan menolong di cuaca panas. Ngomong-ngomong soal kipas, ini bawaan saya sejak jaman kuliah. Bahkan, karena saya ke kampus selalu bawa kipas, salah satu dosen saya memberi julukan Putri Kipas buat saya :P. 

Barang terakhir yang selalu ada di tas adalah tisu. Saya rasa setiap perempuan tidak pernah ketinggalan benda yang satu ini. Jadi andalan banget saat dibutuhkan.

Itu tadi benda-benda yang selalu saya bawa saat jalan-jalan. Simpel sesuai kebutuhan. Bagaimana dengan bawaan Sahabat?
*******************************************
Tulisan ini diikut sertakan dalam "1st GA - Benda yang Wajib Dibawa Saat Jalan-Jalan"