Dari
sekian banyak film yang saya simpan di laptop, ada salah satu judul yang tiga
tahun terakhir masih setia nongkrong di folder movies: The Freedom
Writers. Dibintangi oleh Hilary Swank, ini adalah sebuah film inspiratif yang bercerita tentang perjuangan seorang
guru dalam mengajar dan mendidik anak-anak ‘spesial’ yang akhirnya benar-benar menjadi
orang spesial.
Adalah
seorang Erin Gruwell, perempuan cantik berpendidikan tinggi yang melamar
bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah di sebuah kawasan
bernama Long Beach, di Amerika Serikat. Dia
ditempatkan di kelas 203. Sebuah kelas yang paling tidak diminati oleh semua
guru karena dianggap kelas paling bermasalah di sekolah.
Awal-awal
Miss Gruwell masuk kelas, bukanlah perjuangan yang mudah. Anak-anak yang
berasal dari berbagai latar belakang ras yang berbeda, tidak menerima
kehadirannya. Sang guru yang berkulit
putih dianggap musuh oleh mereka.
Sebenarnya
bukan hanya gurunya yang dimusuhi. Tapi para siswa bermusuhan satu sama lain. Ya,
kelas ini memang multi ras: kulit putih (hanya sebagian kecil), Asia, Latin,
dan Afro-Amerika. Hampir semua siswa pernah mengalami kekerasan terutama perang
antargeng dan ras. Itulah sebabnya mereka selalu curiga satu sama lain.
Berbagai
pendekatan dilakukan Miss Gruwell agar anak-anak mau menerimanya. Tidak ada
yang berhasil. Hingga suatu saat, dia membuat sebuah permainan yang disebut line
game. Dia membuat pertanyaan dan
meminta siswa maju mendekati garis yang telah dibuatnya apabila pertanyaan
tersebut sesuai dengan mereka.
Dimulai
dari pertanyaan simpel seperti punya album musisi A? dll, hingga
pertanyaan yang bikin mereka menundukkan kepala: tentang kehilangan keluarga,
kerabat, dan teman karena kekerasan dan pembunuhan.
Setelah
itu, dia memberi masing-masing siswa sebuah jurnal untuk ditulis. Mereka boleh menulis
apapun yang mereka alami dan rasakan serta meninggalkannya di loker bagi yang
ingin jurnalnya dibaca oleh Miss Gruwell. Tak disangka semua siswa meninggalkan
jurnalnya. Dari situ, Miss Gruwell tahu permasalahan yang dialami setiap anak.
Dari
situ pula, Miss Gruwell menemukan metode unik untuk mengajar anak didiknya. Meski
hal tersebut ditentang oleh rekan guru dan kepala departemennya. Karena tidak
mendapat dukungan tersebut, dia rela bekerja paruh waktu jualan bra di sebuah department
store dan hotel hanya demi mengumpulkan dana bagi anak-anak untuk
mendapatkan buku.
Imbasnya,
suaminya meninggalkannya gegara sang suami merasa dia terlalu berlebihan
mengurus anak-anak bermasalah tersebut.
Beruntung,
Miss Gruwell bukanlah orang yang gampang menyerah. Karena perlahan, anak-anak
bisa menemukan potensinya. Bahkan mereka bisa melewati semester demi semester dengan
sangat baik. Ayah Miss Gruwell yang semula juga menentang keputusannya menjadi
guru, berbalik mendukung apa yang dilakukan putrinya.
Miss
Gruwell akhirnya bisa membuktikan, anak-anak yang dianggap bermasalah, ternyata
bisa diajar dan dididik serta lulus dengan baik. Bahkan sebagian dari mereka
melanjutkan kuliah. Di akhir film diceritakan, jurnal yang ditulis anak-anak,
atas inisiatif Miss Gruwell, dibukukan dan diberi judul The Freedom Writers.
Di ujung
film, barulah saya tahu bahwa film produksi tahun 2007 ini dibuat berdasarkan
kisah nyata seorang guru bernama Erin Gruwell di era 90-an. Guru inspiratif ini
dikenal dengan metodenya yang unik: the freedom writers method. Di tahun 1999, Miss Gruwell memprakarsai publikasi
tulisan siswanya dengan judul The Freedom Writers Diary yang menjadi
rujukan pembuatan film tersebut.
Bagi
saya, film The Freedom
Writers ini inspiatif sekali terutama buat para pendidik. Apa yang diperbuat
oleh Miss Gruwell adalah sesuatu yang luar biasa. Kegigihannya dan
pengorbanannya untuk para siswanya bisa dibilang seribu satu yang melakukannya.
Meski
hanya freelance teacher, saya mendapat pelajaran berharga dari film ini.
Satu poin utama yang bisa saya ambil adalah tentang mengajar dan mendidik
dengan hati. Miss Gruwell melakukan apapun untuk siswanya dengan sepenuh hati. Mulai dari kerja paruh waktu yang dilakukannya, juga hal-hal lain yang menyentuh siswanya.
Benarlah
kiranya penggalan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Ari Lasso:
Sentuhlah
dia tepat di hatinya
Dia
kan jadi milikmu selamanya
Saya
kira, interpretasi lirik ini bukan hanya untuk pasangan atau lawan jenis saja. Tapi
juga berlaku untuk hal lain; termasuk pendekatan kepada siswa. Apa yang kita
sentuh dengan hati, dan pas di hati, maka hasilnya sesuai keinginan hati.
Dan
Miss Gruwell berhasil membuktikan hal tersebut. Kelas paling bermasalah
ternyata bisa diatasi bahkan di kemudian hari menjadi teladan bagi siswa
lainnya. Tak lain dan tak bukan karena para siswa disentuh hatinya.
Ada satu scene di film ini yang sukses bikin air mata saya meleleh. Yaitu saat salah seorang siswa membacakan jurnal miliknya. Pada kalimat terakhir, dia menyebut kelasnya sebagai rumah. Dan semua itu berkat guru hebat mereka; Miss Erin Gruwell. Orang pertama yang membuat mereka percaya bahwa mereka ada dan sama seperti lainnya.
Scene yang bikin saya nangis hicks :( |
Buat
Sahabat pendidik, yuuk nonton film ini. Siapa tahu terinspirasi seperti saya
^_^.
Blm pernah liat film ini, tp cara ini bs dtrpkan drmh ya, mndidik anak dg hati
BalasHapusYuuk nonton Mbak.
HapusYups, bener. Bisa buat inspirasi mendidik anak juga ;)
pernah nonton film ini mak, cakep bgd memang, bikin eikeh terharu
BalasHapusBikin pengen nonton lagi ya Mak Inda ^_^
Hapusini,kayak guru BK banget hahahaha....inspiratif,kayaknya dulu pernah lihat waktu masih si malang..
BalasHapusHahahaha, iya. Gurunya pake pendekatan psikologis inih :D
HapusCocok untuk ditonton para guru y mb..jadi keinget film montir2 cantik ngedenger lirik lagu ari lasso hehe
BalasHapusIya Mbak.
HapusWahahaha, sy malah ga inget blass sama sinetron itu pas nulis liriknya :P
dan aku baru sadar kalo itu hillary swank
HapusHmmm saya pernah nonton film ini mbak... ah pokoknya film y ada unsur pendidikannya saya suka. Entah 3 idiot, laskar pelangi, Akeelah and the bee... suka deeeeh...
BalasHapusSama Mbak. Film yg Mbak sebutin aku juga suka semua *tosss
HapusBaru tau tentang film ini dan sepertiinya menarik ya ^^
BalasHapusMonggo nonton Mak, dijamin mewek hehehe
HapusSama mbak.. saya juga mewek pas adegan muridnya bacain jurnal T^T... inspiratif bgt ini film...
BalasHapusMengharukan ya Mbak :"(
HapusBelum pernah nonton... Aku suka film beginian mbak...tanpa senjata dan kekerasan...jalan cerita juga bagus. Kisah nyata lagi....
BalasHapusYuuk Mbak Sulis, nonton film ini :D
Hapusguru yg keren dan inspiratif. Semoga saja saat ini, masih banyak guru2 yg seperti itu
BalasHapusIya Mbak, semoga begitu. Smg sy juga bisa niru hihihi
Hapusaku udah nonton ini....nangis...hikz...
BalasHapusdedikasinya buat muridnya tinggi :")
Yups Mak, sy juga mewek nontonnya :(
Hapusaq blom nonton euy, boleh minta linknya mba, aq search di youtube tp gak nemu :(
BalasHapusWaduh, sayangnya sy ga tau link youtube-nya Mbak :(. Mungkin bs dicoba searching lagi ya. Maaf ga bisa bantu :((
HapusBagus banget, belum pernah nonton tapi kepengen banget nonton, baca reviewnya aja pengen nangis
BalasHapusYuukk nonton Mbak, biar mewek beneran hehehe
HapusPernah nonton.. Bagus memang dan memang bikin meleleh sekali lihatnya..
BalasHapusNonton lagi yuuk Mbak Ria ^_^
HapusSudah pernah nonton. Dan saya akui untuk bisa jadi guru yang seperti itu tak mudah. Butuh perjuangan dan tentunya dukungan dari sekitar.
BalasHapusBener Mbak. Semoga kita bisa niru jejak Miss Gruwell ya ^_^
HapusSalam kenal mbak ...
BalasHapusSalam kenal juga Mbak. Trima kasih sdh mampir ^_^
HapusKisah nyata yang difilmkan itu umumnya inspiratif, punya pengaruh yang besar bagi penontonnya.. makanya pas kita nonton tuh bisa nyess banget ya Maksist?
BalasHapusYaps, Maksist. Selalu nyentuh kalo kisah nyata ^_^
Hapussuka bangeet film ini, very inspiring, ngga bosen nontonnya
BalasHapusSama Maaakk :D
HapusAku juga suka film ini, tapi suaminya emang nganggur sih ya... jadi dia angkat kaki akhirnya
BalasHapusTosss dulu Bunda ;)
HapusPasti bagus banget filmnya. Baru tau ada film ini. Tiba-tiba berasa kudet, padahal aku suka banget film semacam ini. :D
BalasHapusYuuukk segera hunting filmnya mak, biar ga penasaran hihihi
Hapusbelum nonton filmnya tapi membaca reviewnya jadi pengen nonton..
BalasHapussalam kenal mbak :)
udah saya follow blognya :)
Hayuukk nonton Mbak :D.
HapusSalam kenal jg ya Mbak ^_^
kayanya aku perlu juga nonton ini, bekal untuk membimbing petani, makasih ya mbak atas partisipasinya
BalasHapusHehe, sama2 Mbak ^_^
HapusCakep filmnya. Mengajar dari hati sampai ke hati.
BalasHapusBagus buat ditonton guru yang suka main tonjok, :)
salam,
http://alrisblog.wordpress.com
Yupz, bener. Makasih sdh mampir.
HapusSalam ^_^
Segala sesuatu yang dilakukan dengan hati akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa ya mbak
BalasHapusYups Mak Lia ^_^
Hapusdari judulnya tak kira cerita tentang penulis...hehe
BalasHapusmerinding pas baca di bagian siswa ygmembacakan journalnya *film inspiratif bgt* (y)